Sabtu, 24 Maret 2012

19.41
KabarKito.Blogspot.com,- Seperti namanya, Moving Average merupakan indicator yang akan memberikan nilai rata-rata dari pergerakan harga. ada beberapa parameter yang harus diinput saat menjalankan indicator ini
- Period = Jumlah bar/candle yang akan diambil nilainya dhitung dari candle terakhir
- Shift = Memajukan nilai moving average beberapa candle sesuai yang di input
- MA Method = Metode yang akan digunakan dalam menghitung nilai rata-rata
- Apply to = data candle yang akan dihitung nilai rata-ratanya

http://jogjafx.com/pict/parameter.png

misal Period diisi 15 dan Apply to low, maka Moving Average akan menampilkan nilai rata-rata harga terendah dari 15 candle sebelumnya.
dan begitu juga jika Apply to High, maka Moving Average akan menampilkan nilai rata-rata harga tertinggi dari 15 candle sebelumnya
   
 Belajar Forex dan bergabung Jadi Trader Click Here


http://jogjafx.com/pict/ma15.png

biasanya indicator ini digunakan untuk mengetahui trend harga. jika harga berada di atas nilai Moving Average maka trend up, dan begitupun sebaliknya jika berada di bawah Moving Average maka trend down.

tetapi dalam pengembangannya, indicator ini juga bisa digunakan seperti:
-menentukan pivot point.
-mengambil sudut angel dari moving average untuk menentukan apakah harga hanya reversal atau sudah membentuk trend baru.
-entry point dari titik cross dua MA

dan masih banyak lagi fungsi-fungsi MA yang diterapkan ke custom indicator

http://jogjafx.com/pict/jogjafx.png


Moving Average memiliki beberapa method atau jenis perhitungan
  1. Simple Moving Average (SMA)
    Perhitungannya dengan menjumlahkan harga yang akan dihitung dibagi dengan period.
    Contoh:
    kita akan mencari nilai SMA dari 5 close price tiap candle, yang nilai close masing-masing candle adalah 5,7,2,9,3
    Code:
    SMA=(5+7+2+9+3)/5=5,2
  2. Exponential Moving Average (EMA)
    nilai EMA bisa dihitung menggunakan rumus berikuthttp://jogjafx.com/pict/ma.gif 
    Dilihat dari rumus di atas sangat mudah untuk menghitung nilai EMA karena hanya membutuhkan nilai harga sekarang dan nilai EMA sebelumnya. tapi jika diteliti lagi, darimana kita mendapatkan nilai previouse EMA ? yah kalau ada lagi data sebelumnya tinggal jawab aja dari EMA sebelumnya lagi  
    sebenarnya EMA previouse itu adalah nilai SMA
    contoh perhitungan:
    http://jogjafx.com/pict/data.png 
    1. nah data previouse EMA yang ke 6 itu diambil dari perhitungan:
      (25+24+28+24+26+27)/6 = 25,666667 (sama dengan menghitung nilai SMA)

      nah dari pernyataan diatas kita bisa mengambil kesimpulan bahwa EMA akan memberikan signal lebih dini dibanding SMA.
    2. Smoothed Moving Average (SMMA)
      SMMA memiliki perhitungan bertahap.
      - untuk menghitung nilai SMMA awal sama dengan menghitung SMA yaitu (total data dibagi period)
      - untuk nilai SMMA ke dua dan seterusnya menggunakan rumus
      Code:
      SMMA(i) = (SUM1-SMMA1+applied price)/period
      contoh:
      kita akan menghitung nilai SMMA menggunakan period 3, dari data 1,2,3,4,5,6,7 dst bertahap dari 3 bar pertama
      SMMA = (PRICE 1 + PRICE 2 + PRICE 3)/PERIOD
      SMMA = (1+2+3)/3 = 2

      lalu SMMA pada bar ke 4 dihitung menggunakan rumus:
      SMMA = (PREVIOUS SUM - PREVIOUS AVG + data ke 4) / PERIOD
      SMMA = (6 - 2 + 4) / 3 = 8 / 3 = 2,67

      SMMA pada bar ke 5
      SMMA = (8 - 2,67 + 5) / 3 = 10,33/3 = 3,44

      SMMA pada bar ke 6
      SMMA = (10.33 - 3.44 + 6) / 3 = 12.89 / 3 = 4.30
      dst...
    3. Linear Weighted Moving Average (LWMA/WMA)
      Pembobotan nilai pada WMA tergantung dari period yang kita tentukan.
      semakin besar period maka semakin pesar pembobotan nilai perhitungannya.

      WMA bisa dihitung menggunakan rumus berikut

    http://jogjafx.com/pict/wma.png
    contoh perhitungan

    http://jogjafx.com/pict/datawma.png


    jadi dari type2 moving average di atas mana yang paling akurat untuk digunakan ?? jawabannya tergantung dari tradernya. jika selalu trading short term mungkin bisa menggunakan EMA / WMA karena lebih cepat memberikan signal perubahan trend. dan karena perubahan trend yang sangat cepat itu mungkin para trader long term akan lebih memilih SMA/SMMA untuk mengurangi false signal.

    Sumber : Forexindo.com

0 komentar:

Posting Komentar